Tips Persiapan Kendaraan

  1. Periksa air dan terminal baterai
    1. Periksa ketinggian elektrolit antara batas atas (upper limit) dan batas bawah (lower limit), bila ketinggian elektrolit di bawah batas bawah, maka lakukanlah pengisian air baterai dengan menggunakan air suling (gunakan air aki dengan botol warna biru).
    2. Periksa kekencangan klem dan kebersihan terminal baterai. Terminal yang kendor dan kotor akan mengakibatkan aliran arus listrik terhambat, sehingga akan mengganggu sistem kelistrikan secara keseluruhan. Bila kendor maka kencangkan baut pengikatnya dan bila kotor akibat kerak karbon, bersihkan dengan air hangat atau baking soda kemudian lumasi terminal dengan menggunakan gemuk (grease).
  2. Periksa Air radiator
    Periksa ketinggian air pendingin mesin pada tangki cadangan (reservoir tank) saat mesin masih dingin.
    Periksa ketinggian cairan pendingin antara garis “FULL” dan “LOW”.

    Jika ketinggian cairan pendingin berada pada garis LOW atau di bawahnya, maka lakukan penambahan cairan pendingin hingga garis FULL. Bila ketinggian cairan pendingin berkurang drastis, periksalah sistem pendinginan ke bengkel resmi.
  3. Periksa air pembersih kaca (washer wiper)
    Pastikan bahwa ketinggian cairan pembersih kaca sudah mencukupi (penuh) pada tangki cadangan (reservoir tank).
    Tambahkan apabila ketinggiannya berkurang. Gunakan selalu cairan pembersih yang kondisinya bersih. Cairan yang kotor dapat mengakibatkan tersumbatnya saluran pembersih.
  4. Periksa volume minyak rem dan kopling pada master rem dan master kopling
    Periksa tangki cadangan (reservoir tank) yang terdapat di master rem dan master kopling, di mana ketinggian minyak berada di antara garis “MAX” dan garis “MIN”. Jika ketinggian minyak terlalu rendah (di bawah garis “MIN”), isi perlahan-lahan minyak hingga garis “MAX”.

    Gunakan minyak rem dan kopling yang direkomendasikan oleh produsen (contoh.FMVSS116 DOT 3 atau SAE J1703). Minyak rem dan minyak kopling jenis dan tipenya sama.
  5. Minyak Power steering
    Periksalah ketinggian minyak power steering dengan prosedur sebagai berikut:
    1. Parkirkan kendaraan pada permukaan yang datar dan aktifkan rem parkir.
    2. Periksa ketinggian minyak power steering. Pada saat mesin masih dingin, permukaan minyak power steering berada pada garis “COLD” dan bila temperatur mesin sudah panas maka permukaan minyak berada pada garis “HOT”.
    3. Jika ketinggian minyak berada di bawah garis “COLD” maka isilah secara perlahan-lahan dengan menggunakan minyak yang bersih sampai pada kedua garis COLD atau HOT tergantung temperatur mesin saat mengisi minyak. Gunakan minyak power steering yang direkomendasikan oleh produsen, contoh: ATF DEXTRON-II
  6. Periksa volume oli mesin
    Lakukan pemeriksaan dengan prosedur sebagai berikut:
    1. Parkirkan kendaraan pada tempat yang datar.
    2. Panaskan mesin untuk menaikkan temperatur mesin dan kemudian matikan.
    3. Setelah beberapa menit (3-5 menit), tarik perlahan batang pengukur ketinggian oli dan bersihkan oli yang menempel di batang tersebut.
    4. Masukkan kembali batang pengukur ketinggian oli.
    5. Tarik kembali batang pengukur ketinggian oli dan periksa ketinggian oli antara tanda “F” dan “L”.
    6. Bila ketinggian oli mesin kurang, tambah oli hingga mencapai tanda “F”. Gunakan oli yang direkomendasikan produsen dan tipe oli serta nilai kekentalan yang sama.
  1. Bahan Bakar Minyak (BBM)
    Bila Anda akan melakukan perjalanan jauh alangkah baiknya mengisi bahan bakar sampai penuh. Hal ini untuk menghindari kehabisan bahan bakar di perjalanan.
    Biasakan selalu menjaga ketinggian bahan bakar minimal ¼ dari indikator pengukur bahan bakar sebelum mencapai garis E (empty). Jangan tunggu sampai garis E baru mengisi bahan bakar.
  2. Periksa kerja lampu-lampu
    1. Lampu Besar
      Periksa nyala lampu pada posisi jarak dekat, jarak jauh dan dimmernya. Lampu kiri dan kanan harus menyala.
      Periksa jarak cahaya lampu dan arah sinar:
      1. Jarak lampu dekat kurang lebih 40 meter dari lampu ke permukaan tanah.
      2. Jarak lampu jauh kurang lebih 100 meter dari lampu ke permukaan tanah.
      3. Untuk jarak lampu besar kanan harus lebih pendek dibandingkan lampu besar sebelah kiri, untuk menghindari cahaya yang menyilaukan bagi pengendara dari arah yang berlawanan.
    2. Lampu tanda belok (sein) dan lampu tanda darurat
      Periksa kedipan lampu tanda belok saat saklar diaktifkan ke kiri maupun ke kanan, depan maupun belakang.
      Dan pada saat saklar Hazard diaktifkan, semua lampu tanda belok harus berkedap-kedip.
      Perhatikan frekuensi kedipannya. Bila frekuensi kedipan lebih cepat berarti ada sebagian lampu yang mati, dayanya lebih kecil atau ada hubungan kabel yang kurang sempurna (kendor). Lakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan.
    3. Lampu kabut
      Periksa nyala lampu kabut. Biasanya lampu ini berwarna kuning. Letaknya di bumper bagian bawah. Lampu ini sangat berguna saat berkendara di jalan yang berkabut.
    4. Lampu rem
      Dengan bantuan orang lain, masuklah ke dalam kendaraan dan tekan pedal rem. Orang kedua yang berada di belakang kendaraan untuk memperhatikan nyala lampu saat dilakukan penekanan pedal rem lampu rem kiri dan kanan yang berwarna merah harus menyala.
  3. Membawa air bersih cadangan
    Untuk mengantisipasi berkurangnya air radiator dan air pembersih kaca, sebaiknya Anda membawa air cadangan kurang lebih 4-5 liter pada galon sebagai persiapan perjalanan Anda.
  4. Memeriksa kondisi tools set dan kelengkapannya (tang, dongkrak, obeng, kunci roda dan batang/sambungan pembuka ban serep, segitiga pengaman, P3K, lampu senter, kain lap)
    1. Periksa kelengkapan dari tools set tersebut.
    2. Periksa fungsi masing-masing tools set, sehingga dapat bermanfaat sesuai fungsinya dengan baik.
    Untuk mengantisipasi apabila mengalami kondisi darurat di perjalanan (seperti: mengalami ban bocor, mesin overheating, lampu mati, dll).
  5. Periksa kondisi dan tekanan angin ban
    1. Lakukan pemeriksaan semua ban termasuk ban cadangan. Periksa kondisi kembang ban, tekanan angin ban, dan kondisi velg.
    2. Lakukan pemeriksaan tekanan angin ban secara keseluruhan pada keempat roda, isilah tekanan angin ban lebih tinggi dari standar sebesar 0.2 ~ 0.3 kgf/cm2 untuk mencegah gesekan udara di dalam ban yang akan membangkitkan temperatur dan tekanan angin yang lebih tinggi lagi yang akan berakibat terhadap pecahnya ban.
      Contoh tekanan standar:
      Ban Depan STD (2.2 kgf/cm2) = 32 PSI
      Ban Belakang STD (2.4 kgf/cm2) = 35 PSI
    3. Bila kondisi kembang ban sudah aus, gunakanlah ban dengan kembang ban yang lebih bagus pada roda-roda depan. Demi keamanan dan kenyamanan berkendara. Masalah ban depan akan mengakibatkan risiko yang lebih fatal, bila dibandingkan dengan terjadinya masalah pada ban belakang.
    4. Hindari menggunakan kembang ban yang sudah gundul untuk perjalanan jauh atau perjalanan keluar kota.
      Keausan kembang ban bisa dilihat dari ke dalaman kembang pada bagian yang ditunjukkan oleh panah (wear indication mark).
  6. Siapkan bola lampu dan sekering cadangan
    Siapkan bola lampu besar 2 buah sebagai cadangan. Ini berguna ketika lampu besar mati.
    Hati-hati saat memasang bola lampu, jangan menyentuh amplop quartz (kaca lampu) dengan jari terbuka atau terkena oli. Garam dalam keringat dan oli dapat mengakibatkan noda pada quartz sehingga menjadi rusak. Bila hal ini sudah terlanjur terjadi, bersihkan dengan spirtus.
    Siapkan semua ukuran sekering baik model tabung maupun model tancap.
    Ukuran-ukuran sekering yang harus disiapkan: 5 Ampere (warna coklat muda), 7.5 Ampere (warna coklat), 10 Ampere (warna merah), 15 Ampere (warna biru), 20 Ampere (warna kuning), 25 Ampere (warna bening), dan 30 Ampere (warna hijau).
    Warna sekering berlaku untuk sekering model tancap. Sedangkan sekering model tabung besar ampere-nya bisa dilihat pada rumah tabung.
  7. Periksa suara mesin
    Yakinkan suara mesin dalam kondisi normal (tidak terdapat suara yang aneh) saat idling/stasioner maupun saat diakselerasi. Jika terdapat suara yang aneh, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih detail penyebab suara aneh tersebut.
Sumber: AstraWorld

~ Wednesday, October 27, 2010 0 comments

Tips Ketika Kabel Pemindah Perseneling Putus

  1. Dalam kondisi mesin mati, masukkan perseneling secara manual pada ruang mesin ke gigi percepatan 2.
  2. Tekan pedal kopling, kemudian hidupkan mesin
  3. Jalankan kendaraan dengan gigi percepatan 2 selama perjalanan. Apabila jalan mengalami kemacetan, Anda hanya menekan atau melepas pedal kopling sesuai dengan kebutuhan selama perjalanan.
Sumber: AstraWorld

~ 0 comments

Tips Ketika Mengalami Rem Blong atau Macet

  1. Turunkan kecepatan kendaraan dengan memindahkan gigi perseneling yang lebih rendah secara bertahap (5-4, 4-3, 3-2, 2-1).
  2. Setelah kecepatan kendaraan menurun, lakukan pengereman dengan menggunakan rem tangan.
  3. Apabila pada bahu jalan terdapat rumput, gunakan bahu jalan yang berumput tersebut untuk membantu menghentikan kendaraan.
Sumber: AstraWorld

~ 0 comments

Tips Ketika Ban Pecah/Kempes

  1. Untuk mencegah steer susah dikendalikan yang akan membahayakan penumpang, perlu dihindari menekan pedal rem secara tiba-tiba.
  2. Atur arah kendaraan agar tidak membahayakan bagi penumpang maupun pengendara lain.
  3. Lakukan pengereman dengan menurunkan gigi percepatan secara bertahap hingga kendaraan berhenti. Jangan panik dan tetap konsentrasi pada arah kendaraan.
  4. Bila tidak ada ban pengganti, atasi ban kempes dengan memasukkan cairan power glue pada bagian ban yang bocor.
Sumber: AstraWorld

~ 0 comments

Tips Ketika Wiper Tidak Berfungsi Pada Saat Hujan

  1. Aktifkan penyejuk udara (AC) untuk mencegah terjadinya pengembunan pada kaca.
  2. Turunkan kaca jendela sampai ada lubang untuk udara luar masuk.
  3. Bila ada, taburkan serbuk teh pada kaca depan bagian luar agar air dapat mengalir.
  4. Berkendaralah pada jalur lambat agar tidak mengganggu pengendara lain.
Sumber: AstraWorld

~ 0 comments

Tips Kendaraan Mogok Di Jalan

Apa tidak nyaman ketika kita sedang asyik-asyiknya di perjalanan tiba-tiba kendaraan yang kita kendarai mogok. Apalagi jika kejadian ini jauh dari bengkel. Hal pertama yang mungkin kita rasakan adalah panik menghadapi situasi ini. Untuk menghadapi situasi seperti ini ada beberapa tips yang mudah dilakukan.

Pertama, tetaplah tenang dan jangan panik, karena ketenangan akan membawa kita pada situasi berfikir rasional dalam mencari solusi. Jangan saling menyalahkan diantara crew yang ada pada kendaraan tersebut. Jadikanlah problem ini sebagai problem bersama, sehingga setiap orang berusaha untuk menyumbangkan pemikirannya dalam mencari solusi.

Kedua, pastikan bahwa kendaraan berhenti di tempat yang aman, posisi di bahu jalan dan tidak menganggu arus lalu lintas. Nyalakan lampu tanda darurat (hazard) dan pasangkan segitiga pengaman kira-kira 2 meter tepat di belakang posisi kendaraan. Hal ini bertujuan memberi isyarat pada pengguna jalan yang lain bahwa kendaraan kita sedang mengalami masalah darurat.

Ketiga, kenali penyebab mogok dengan melihat panel indikator. Masing-masing masalah mempunyai solusi berbeda. Ada beberapa indikasi yang dapat dikenali secara umum dan solusi yang mungkin dapat dilakukan antara lain:
  1. Bahan Bakar
    • Bahan bakar habis
      Metode paling sederhana untuk mengetahui volume bahan bakar minyak adalah dengan melihat indikator pengukur bahan bakar. Pastikan volume bahan bakar dalam kondisi cukup. Pada kendaraan tertentu, jika volume bahan bakar sudah melewati batas penggunaan biasanya ada lampu indikator yang menyala (lampu yang bergambar pompa bensin).
      Bila pada indikator bahan bakar sudah menunjukkan posisi normal (misalnya menunjukan posisi ½ atau beberapa strip) perlu dipastikan apakah alat penunjuk ini bekerja dengan normal. Dengan cara mengketok-ketok dengan benda keras secara perlahan pada bagian bawah tangki bahan bakar. Dengarkan bunyi pukulan tersebut apakah nyaring atau terasa berat. Jika berbunyi nyaring tandanya volume bahan bakar dalam tangki bahan bakar dalam kondisi kosong. Bila bunyi terasa berat ada kemungkinan volume bahan bakar masih cukup untuk menghidupkan mesin.
      Apabila volume bahan bakar kurang, sebagai solusi sudah pasti kita harus mencari penjual bahan bakar atau pompa bensin terdekat. Isilah bahan bakar sampai tangki bahan bakar secukupnya. 
    • Tekanan bahan bakar tidak ada
      Tekanan bahan bakar dapat diketahui dengan melihat pergerakan kepala baut yang terdapat pada pulsation dumper. Coba putar kunci kontak ke posis “START”, bila baut bergerak ke arah luar dapat dipastikan ada tekanan bahan bakar.
    • Saringan bahan bakar mampet
      Bila saringan bahan bakar mampet, tekanan yang akan dikirim ke mesin akan berkurang. Jika saringan mampet, gejala awalnya adalah laju kendaraan akan tersendat-sendat. Bila dibiarkan dapat menyebabkan mesin mati.
    • Pompa bahan bakar mati
      Pompa bahan bakar mati akan menyebabkan bahan bakar tidak dialirkan ke mesin sehingga akan mati. Untuk memastikan pompa bahan bakar bekerja dengan baik atau tidak, buka tutup tangki dan dalam waktu bersamaan “START” mesin. Dengarkan suara/getaran yang ada dalam tangki. Umur pompa bensin dapat diperpanjang dengan cara membiasakan tangki bahan bakar selalu dalam kondisi penuh. Hal ini akan mencegah timbulnya korosi pada tangki.
    • Selang bahan bakar bocor/pecah
      Selang bahan bakar bocor/pecah akan mengakibatkan bahan bakar yang di kirim ke mesin akan berkurang baik tekanan maupun jumlahnya.
  2. Mesin Over Heating
    • Masalah selanjutnya yang menyebabkan mesin tiba-tiba mati adalah terjadinya kenaikan temperatur mesin yang berlebihan. Hal ini dengan mudah dapat dilihat dari posisi jarum indikator temperatur mesin pada intrumen panel. Biasanya kenaikan jarum penunjuk temperatur pada posisi ½ atau kurang. Jika jarum penunjuk melebihi posisi ½ bisa dipastikan mesin mengalami over heating (kelebihan panas).
  3. Tidak ada pengapian
    • Syarat dari mesin bensin bisa berputar (running) pada prinsipnya ada tiga faktor, yaitu adanya tekanan kompresi yang kuat, bahan bakar cukup dan pengapian cukup besar dan tepat. Apabila tekanan kompresi dan bahan bakar normal, kemungkinan penyebab lainnya adalah sistem pengapian. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan sistem pengapian tidak bekerja normal. Secara garis besar pada sistem pengapian dibagi dalam dua bagian yaitu:
      Rangkaian yang terkait dengan sirkuit primer yaitu sirkuit yang mengalirkan tegangan 12V baterai. Sirkuit ini terdiri dari baterai-sekring-kunci-ignition coil (primary coil). Untuk mencari penyebab kerusakan para sirkuit primer dengan cara menelusuri tegangan 12V baterai stand by di terminal positif ignition coil. Selama tegangan di terminal positif ignition coil sudah ada (saat kunci kontak posisi ON), dapat dipastikan sirkuit primer dalam kondisi normal.
      Sirkuit lainnya adalah sirkuit sekunder atau sirkuit pembangkitan arus bertegangan tinggi 20KV – 30KV. Sirkuit ini terdiri dari komponen: ignition coil, Platina / condensor (tipe Konvensional), Igniter & pick up coil (tipe transistor/CDI), tutup distributor, rotor, kabel tegangan tinggi busi dan busi. Untuk menelusuri kelainan pada sirkuit ini terlebih dahulu harus memastikan sirkuit primer bekerja dengan normal. Adapun cara menelusurinya adalah dengan melakukan tes bunga api pada busi. Buka salah satu busi pada mesin. Kemudian sambungkan dengan kabel tegangan tinggi ignition coil. Dalam kondisi busi menempel dengan bodi mesin, start mesin. Jika terjadi percikan bunga api pada busi, artinya sirkuit primer dan sekunder bekerja normal. Pada beberapa kasus kelainan pada sistem pengapian berasal dari tutup delco (distributor) basah karena uap air atau embun. Kejadian ini biasanya terjadi jika kendaraan melaju dalam kondisi hujan yang mengakibatkan tutup distributor berembun, atau terkena percikan air hujan.
      Cara mengatasinya cukup sederhana. Buka tutup distributor, kemudian keringkan dengan menggunakan tissue atau lap kering. Jika kendaraan masih menggunakan platina, bersihkan permukaan platina tersebut menggunakan amplas atau lap kering. Lalu bersihkan lagi dengan kertas bersih.
 Sumber: AstraWorld

~ 0 comments